Konsep Natural, Bahan Dekor Nyari Langsung di Alam?

Sebagaimana yang telah saya ceritakan di tulisan-tulisan sebelumnya bahwa saya memilih pernikahan sederhana dengan salah satu nilai yang kami angkat adalah aspek natural. Konsep natural dalam segala hal, mengoptimalkan sumber daya yang ada di sekitar, menggunakan dekorasi dari alam, mengupayakan seminim sampah mungkin!

Apakah benar kami ‘cari’ di alam?

  1. Mulungin Bunga Pinus

Ya, benar!
Beberapa waktu lalu, saya dan calon suami bersama beberapa teman melakukan camping di salah satu tempat perkemahan yang lokasinya berdekatan dengan kampung halaman ibu sambung saya. Di lokasi tersebut, kami menemukan banyak sekali bunga pinus yang sudah kering yang bermekaran berserakan. Lalu saya sok ngide deh, “Pake bunga pinus ini yuk a buat dekor nikah nanti. Sayang juga loh, jadi sampah kan, buanyak banget ini berserakan.” Ucapku pada calon suami, saat itu. Dia setuju banget saat itu, meski pun saya juga belum ada ide apa-apa sih mau diapakan nantinya hehe.

Lalu, saya mengkomunikasikan hal tersebut kepada orang tua saya. Syukurnya, karena tempat perkemahan tersebut masih termasuk dalam wilayah keluarga besar yang masih tidak jarang dilalui mereka untuk berladang. Akhirnya Bapak meminta mamang yang merupakan masyarakat lokal di sana bisa dengan mudah mengumpulkan bunga pinus yang berserakan tersebut. Surprisedly, saya dibawakan dua karung bunga pinus yang kalo dihitung beribu-ribu buah! Alhamdulillah mission 1, complete!

2. Limbah Batang dan Dahan Pohon

Setiap beberapa bulan sekali, Bapak saya biasanya merapikan kebun dan halaman di depan rumah. Biasanya memapas beberapa tumbuhan dan kemarin sempat menebang pohon kersen depan rumah. Saya bersama Bapak memisahkan beberapa batang dan dahan pohon untuk dimanfaatkan nantinya sebagaian bahan dekorasi.

3. Limbah Slice Pohon

Calon suami saya bertempat tinggal daerah yang berdekatan dengan banyak industri penggesekan kayu. Kami merencanakan membeli beberapa slice pohon untuk dijadikan dekorasi dan hiasan mahar. Setelah ke sana, tidak hanya membeli slice kayu dengan harga murah, tetapi juga kami mendapatkan bonus limbah potongan kayu yang bisa kami manfaatkan untuk dekor, yeay!

4. Limbah Potongan Kayu

Kakak saya membuat salah satu konsep dekor yang membutuhkan potongan kayu dan triplek. Untuk tripleknya bapak saya membeli sedangkan potongan kayunya kami mengumpulkan kayu-kayu bekas, lalu dipotong menjadi kecil-kecil sesuai kebutuhan dekorasi.

Nah, itulah beberapa bahan alam yang kami gunakan untuk dekorasi, saya masih belum ada ide lagi untuk mencari apa lagi kedepannya. Mungkin beberapa bahan kami akan membelinya jika membutuhkan. Proses pembuatan dekorasi akan saya ceritakan di tulisan berikutnya, ya!

Posting Komentar

0 Komentar