“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”
H.R Muslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Madjah
Konsumsi Sehat itu Diet?
Saat memulai belajar hidup sehat banyak teman yang nyeletuk, “Nas, diet?”. Kadang mikir emang memulai konsumsi sehat itu selalu diet, emang apa sih arti diet? Dikutip dalam laman halodoc.com, diet adalah pola makan yang mengonsumsi makanan dengan sumber dan cara makanannya yang diatur. Hal itu berguna untuk menjaga kesehatan tumbuh dan dengan tujuan lain bisa mencapai dan menjaga berat badan terkontrol. Bagus kan, arti diet secara konsep? Tapi apakah semua diet selalu baik untuk tubuh kita? Pernah denger gak? Ada orang yang diet yang malah sakit, malah lemes dan gak produktif. Sebagaimana dalam Youtube Channel Gritte Agatha dalam segmen #GritteBukaPraktek pernah mengundang narasumber yang merupakan seorang survivor kanker getah bening yaitu Mbak Mutia. Memang kanker ini pastinya bukan berasal dari satu faktor saja, tapi narasumber menjelaskan bahwa pemicunya itu ketika dia menjalani diet dengan mengonsumsi makanan yang hanya ‘dibakar’, hal ini karena makanan yang dibakar ini ternyata berisiko karsinogenik. Prosesnya terjadi ketika tubuh terpapar makanan yang dibakar secara berlebihan akan ada proses metabolism enzim yang disebut bioaktivasi. Hal tersebut menyebabkan adanya kerusakan DNA yang memicu kanker. Memang sih, efeknya ini kronik, tapi kita tidak tau kan ‘sel kanker kita’ bisa kronik saat dipicu oleh bahan apa? Cerita narasumber di atas bisa menjadi sebuah pelajaraan bahwa yang terpenting itu adalah kita mengetahui kondisi dan kebutuhan tubuh kita bagaimana sehingga kita bisa melakukan treatment yang tepat. Karena kurma yang baik saja bisa berdampak buruk bagi penderita diabetes jika dikonsumsi berlebihan, bukan?
Warisan Diet Leluhur
Jenis-jenis diet ini kini bermunculan seperti diet mayo, diet paleo, diet atkinst, OCD dan lain-lain. Padahal, diet sehat sejak dulu sudah diwariskan leluhur kita yang dilakukan melalui puasa tradisional dalam bentuk tirakat. Puasa saat itu menjadi salah satu ritual yang diyakini memiliki banyak manfaat. Berdasarkan penelitian Prof. Dr. Johanna SP dalam Tilaar dan Widjaja (2014) ada beberapa ritual puasa yang dijalankan oleh leluhur yang dapat dibuktikan secara ilmiah yaitu dengan cara, sebagai berikut:
- Puasa yang dijalani oleh penderita darah tinggi yaitu puasa asprep-asrepan yaitu puasa tanpa mengonsumsi makanan yang bergaram.
- Bagi penderitya kolestrol menjalani puasa nyegah ulam yaitu puasa tidak memakan daging.
- Puasa ngalong yaitu puasa untuk tidak makan setelah matahari tenggelam dan puasa ngrowot yaitu puasa hanya memakan umbi-umbian, kedua puasa tersebut bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, menghilangkan zat-zat sisa metabolisme tubuh, mencegan kegemukan dan darah tinggi.
- Bagi yang ingin mencegah obesitas dilakukan dengan melaksanakan diet seimbang dengan pasa dina
Menjaga kesehatan melalui diet sehat diajarkan pula dalam Al-quran yang diwajibkan bagi umat islam, yaitu kewajiban puasa. Kewajiban puasa tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu “Hai, orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”
Saat berpuasa, tubuh akan melakukan detoksifikasi alami. Hal ini akan mencegah tubuh dari ancaman unsur asing yang dapat merusak tubuh, sehingga tubuh akan selalu siap menghilangkannya (Al-Jauziyah, 2018). Menurut ilmu kedokteran, pada saat puasa tidak ada proses kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk glikogen, sehingga tubuh akan merombak persendiaan glikogen dan lemak menjadi enegi (Raqith, 2007).
Jeruk Nipis dan Madu
Apakah meminum jeruk dan madu adalah salah satu bentuk diet? Dilansir dari hot.liputan6.com mengonsumsi jeruk nipis dan madu memang adalah salah satu cara detoksifikasi tubuh yang disarankan oleh Ustadz Zaidul Akbar. Meminum jeruk nipis ditambah madu di pagi hari baik untuk sistem pencernaan kita karena dapat mencerna makanan di hari sebelumnya dengan lebih optimal, di mana terjadi proses detoksifikasi. Selain proses detoksifikasi, berdasarkan jurnal Dwiyanti et.al (2018) dalam risetnya membuktikan bahwa ada pengaruh air perasan jeruk nipis dalam menurunkan jumlah Escherichia coli sebesar 90,2%. Hal ini karena kandungan minyak atsiri dan flavonoid dalam jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam jurnal lain, menurutt Tamara, Sheila (2016) bahwa campuran madu dan air perasan jeruk nipis meningkatkan memori jangka panjang lebih tinggi dibandingkan dengan air perasan jeruk nipis.
Jadi banyak bukan khasiat jeruk nipis dan madu ini? Bukan cuma buat diet, guys!
Nah, gimana bahannya? Gampang banget!
- Siapkan jeruk nipis kira-kira ½ potong cukup
- Tambahkan madu asli tergantung selera
- Tuangkan air hangat
- Minum deh, pas lagi anget2nya! Rasakan kesegarannya hehe
Berdasarkan resep saran dari dr. Zaidul Akbar, lebih baik lagi jika ditambah garam. Garam mineral ya atau garam Himalaya.
Nah, kalo gak ada madu gimana, nih?
Sebenarnya sejak dahulu nenek moyang kita sudah memberikan resep jeruk nipis ini, tetapi campurannya dengan menggunakan gula aren, bukan madu. Meski gula aren ini pemanis tetapi banyak khasiatnya. Berdasarkan Dr. Ir. Hesty Heryani, M.Si dalam bukunya berjudul Keutamanan Gula Aren dan Strategi Pengembangan Produk, dijelaskan bahwa gula aren manfaat gula aren diantaranya adalah sumber antioksidan, mengobati dan mencegah anemia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menstabilkan kadar kolestrol dalam darah, meningkatkan sistem pencernaan, melancarkan sirkulasi darah, dan baik untuk diet karena rendah kalori.
Berdasarkan hal tersebut, maka mengonsumsi jeruk nipis dan madu adalah salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mulai merawat tubuh kita. Alternatifnya bila tidak ada madu bisa menggantinya dengan gula aren dan lebih baik ditambahkan garam Himalaya jika ada. Banyak manfaat yang bisa didapat, selain detoksifikasi dan diet, mengonsumsi jeruk nipis dan madu ini bisa meningkatkan imun, meminimalisasi perkembang bakteri dalam tubuh dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapat.
So, yuk memulai!
Referensi
Abdi, Husnul. 7 November 2019. Retrivied 27 Juni 2020. hot.liputan6.com:
Al-Jauziyyah, I. Q. (1999). Terapi Penyakit dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Jakarta: Pustaka Amani.
Al-Jauziyyah, I. Q. (2018). Metode Pengobatan Nabi Terjemahan: Ath-Thb An-Nabawi. Jakarta Timur: Griya Ilmu.
Dwiyanti, Ratih Dewi, Hana Nailan, Ahmad Muhlisin, Leka Lutpiana. 2018. Efektivitas Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Escherichia coli. Jurnal Skala Kesehatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin Vol.9, No.2, Juli 2018
Halodoc.com. 08 November 2019. Retrivied 27 Juni 2020. Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/diet-dan-nutrisi
Heryani, Hesty Heryani. 2016. Keutamanan Gula Aren dan Strategi Pengembangan Produk. Banjarmasin; Lambung Mangurat University Press
Raqith, H. H. (2007). Hidup Sehat Cara Islam: Seluk Beluk Kesehatan dan Penjagaannya. Bandung: Jembar.
Tamara, Sheila. 2010. Pengaruh Campuran Madu Dan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa Muda. Skripsi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Sehatq.com. 18 Juni 2020. Retrivied 27 Juni 2020. https://cantik.tempo.co/read/1354817/10-penyebab-sakit-perut-bagian-atas-gastritis-hingga-kanker
0 Komentar